Augmented Reality Ubah Wajah Industri Kosmetik

Digitalmania – Mencoba lipstik sebelum membelinya berarti berurusan dengan pramuniaga dan menempatkan diri pada masalah kebersihan dan kesehatan karena menempelkan bibir di permukaan yang sama dengan sesama pembeli yang tak terhitung jumlahnya.

Saat ini, di tengah ancaman pandemi, sejumlah merek kosmetik terkemuka mencoba menawarkan aplikasi yang menerapkan representasi digital produk kosmetik, dari alis hingga eyeliner ke wajah Anda seperti yang terlihat melalui kamera depan ponsel Anda.

Dan kemudian, tentu saja mereka juga mencoba menjual visi augmented reality itu kepada konsumen yang menginginkannya. Mereka menjual kosmetik dan juga teknologinya sekaligus, sekali dayung dua tiga pulau terlewati.

Seperti misalnya Anda mengunduh My Dior, sebuah aplikasi oleh merek fashion terkenal Christian Dior. Kemudian mencoba beberapa warna lipstik dengan memproyeksikannya secara digital ke wajah, begitu tertarik dengan produk tersebut, Anda dapat memesan langsung dari aplikasinya.

Tren ini sudah membuat terobosan jauh ke dalam industri kecantikan, yang diperkirakan bernilai lebih dari setengah triliun dolar.

Merek-merek terkenal termasuk Rihanna’s Fenty Beauty, Glossier, Gucci, NYX, Maybelline, dan Makeup Revolution semuanya bereksperimen dengan variasi teknologi, beberapa dengan cara yang semakin serius.

Pertanyaannya, mana yang lebih penting dan dalam konteks yang mana: versi analog dari diri Anda, atau versi digital? Melihat situasi sekarang dengan merebaknya Corona versi digital menjadi pilihan paling aman dan mungkin dalam lima atau sepuluh tahun mendatang merias wajah tidak berarti menghabiskan berjam-jam di depan cermin. Digitalmania. AN