Dunia Berlomba-lomba dalam Energi Terbarukan, Indonesia Kapan

Digitalmania – Energi terbarukan menjadi tonggak utama revolusi energi di AS, di mana lebih dari 50 persen kebutuhan listrik negara dipenuhi melalui tenaga angin. Southwest Power Pool (SPP) adalah operator yang bertanggung jawab menghidupkan 14 negara bagian dengan mengubah angin menjadi listrik.

Dengan waktu singkat Amerika Serikat berhasil menjadi negara yang berhasil mentransformasi kebutuhan energi negaranya dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Berdasar laporan terakhir, tenaga angin mencapai 52,1 persen pada Februari lalu mengalahkan rekor sebelumnya 49,2 persen.

Untuk biaya, tenaga angin secara dramatis mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian biaya masih sering menjadi salah satu hambatan terbesar. Energi angin memerlukan investasi awal yang signifikan untuk infrastruktur. Selain juga bergantung pada angin untuk menciptakan energi, pembiayaan tenaga angin tidak kompetitif sebagaimana sumber daya tradisional seperti batu bara atau gas, terutama di daerah kurang berangin.

Lepas dari semua itu, tenaga angin memiliki banyak keuntungan, seperti biaya perawatan yang rendah, bersih, sumber daya punya pengaruh lebih besar daripada tantangan adopsi teknologi. Membuka peluang bagi banyak negara di seluruh dunia untuk mengembangkan kemampuan menghasilkan tenaga angin mereka sendiri.

Amerika sekarang mulai mengikuti jejak Skotlandia yang tahun lalu mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik negaranya hanya dengan tenaga angin saja. Denmark dengan turbin angin lepas pantai mereka mampu menghidupi listrik seluruh negeri hanya dengan energi angin yang diperoleh dalam satu hari. Di negara Eropa yang lain, tenaga angin mendominasi menyalip penggunaan batu bara. Digitalmania. (FS)