Narkoba Digital Itu Bernama Teknologi

Digitalmania – Sebagian besar dari kita tahu bahwa Steve Jobs mengatakan dia membatasi berapa banyak waktu anak-anaknya menggunakan teknologi di rumah. Sesuatu yang bermakna besar, terlebih lagi jika terlontar dari seorang ayah yang juga seorang pendiri Apple.

Ini memberikan gambaran bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak akan membawa kebaikan, semua harus ada batasnya, jika segala sesuatu ditempatkan pada tempatnya maka akan memberi manfaat yang lebih, namun jika sebaliknya dapat membawa kerugian. Seperti kecanduan teknologi.

Kecanduan teknologi adalah narkoba digital untuk anak-anak, mengubah anak-anak menjadi zombie di depan layar gadget, mereka tidak peduli pada yang lain kecuali yang mereka tuju, tidak ada dunia lain selain dunia digital mereka sendiri.

Kecanduan internet

Kecanduan internet adalah saat orang menjadi sangat tergantung pada penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya sehingga mereka kehilangan kendali atas perilaku mereka sendiri dan menderita konsekuensi negatif. Lebih banyak waktu dihabiskan di dunia internet, menjauh dari dunia nyata, hilangnya keseimbangan pastinya membawa kerugian di sisi lain

Kecanduan internet adalah masalah yang sangat besar di antara orang tua, yang khawatir tentang efek berbahaya dari waktu online berlebihan dan sering berdebat tentang penggunaan perangkat dengan anak-anak mereka.

Menurut survei tahun 2019 yang dilakukan oleh Common Sense Media, anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun sekarang menghabiskan 5 jam sehari pada perangkat digital, sementara remaja jam lebih dari 7 jam, tidak termasuk pekerjaan sekolah. Waktu online remaja perlahan-lahan mulai naik, dan sebagian besar remaja membawa telepon mereka ke ranjang, belum lagi di masa pandemi seperti sekarang.

Bahaya kecanduan internet adalah hal yang menghambat perkembangan kemampuan yang orangtua ingin bangun untuk anak-anaknya, seperti kemampuan untuk fokus, berkonsentrasi, untuk memberi perhatian, untuk bisa merasakan orang lain dan berkomunikasi dengan mereka, untuk membangun kosa kata yang besar, semua kemampuan itu dirusak.

Tapi mengapa kecanduan ini dapat terjadi?

Tidak seperti seorang ibu yang membacakan sebuah cerita kepada anaknya, kisah yang diceritakan oleh smartphone dapat memberi banyak hal lebih dari sekedar kata, seperti gambar bahkan video sekaligus membuat segala sesuatunaya jauh lebih menarik.

Daripada harus meluangkan waktu untuk memproses suara ibu menjadi kata-kata, memvisualisasikan gambar lengkap dan mengerahkan upaya mental untuk mengikuti alur cerita, anak-anak yang mengikuti cerita di smartphone mereka menjadi malas. Perangkat melakukan semuanya untuk mereka, dan sebagai hasilnya, otot kognitif mereka sendiri tetap lemah.

Seperti kecanduan lainnya, waktu online berlebihan menciptakan perubahan signifikan dalam kimia otak. Yang paling menonjol adalah pelepasan dopamin. Dikenal sebagai bahan kimia kesenangan, dopamin adalah pusat dari sejumlah kecanduan seperti gula, kokain, alkohol dan sebagainya.

Jadi, semakin banyak dopamin yang dirilis saat berada di depan layar, secara teoritis semakin banyak waktu yang dihabiskan di layar untuk mencari dopamin berikutnya. Kemudian, semakin banyak waktu yang harus dihabiskan di layar untuk mendapatkan dopamin yang sama dengan yang awalnya kita alami.

Tanda-tanda kecanduan teknologi

Jadi apa bahaya teknologi dan tanda-tanda peringatan apa yang harus kita perhatikan, pertama dan terutama? Yah, mereka bervariasi sesuai dengan anak tentu saja dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, terutama kehidupan rumah tangga mereka dan status sosial & ekonomi.

Namun, 5 berikut ini tampaknya menjadi yang paling umum ESET temui:

  • Sulit berteman atau bergaul dan mengasingkan diri

  • Hidup tidak memiliki saklar on/off

  • Perilaku agresif

  • Sulit tidur

  • Kesulitan memperhatikan.

Meskipun teknologi itu sendiri tidak bertanggung jawab atas semua perilaku ini, kami sekarang tahu itu bisa memainkan faktor. Kita harus mempertimbangkan bagaimana hal itu dapat memengaruhi anak-anak kita, dan bagaimana kita akan memerangi perilaku yang telah diperkenalkan di rumah kita dan di masyarakat kita.

Memerangi kecanduan teknologi?

Begitu orang tua melihat tanda-tanda peringatan, mereka sering akan berupaya mencari solusi untuk membatasi waktu online anak. Baik itu melalui aplikasi atau solusi analog seperti membuat zona bebas perangkat di meja makan.

Ada sejumlah cara untuk membantu anak mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar. Berikut adalah beberapa kiat lainnya:

  • Memiliki zona pengisian daya di lantai bawah, jadi anak-anak tidak membawa perangkat mereka ke tempat tidur.

  • Waktu henti main internet, adalah saat di mana seluruh anggota rumah selama beberapa jam tidak boleh menggunakan internet.

  • Hari bebas internet, apakah itu hari keluarga atau seluruh hari libur.

  • Layar hanya diperbolehkan untuk kegiatan keluarga.

  • Perangkat hanya akhir pekan

Untuk solusi aplikasi, Parental Control sebuah solusi untuk membantu ornagtua untuk melindungi anak dengan cara terbaik. Teknologi parental control dapat membantu orangtua membatasi waktu online anak, memiliki daftar situs terlarang sehingga anak tidak akan dapat berselancar di situs-situs berbahaya seperti situs teroris atau situs-situs porno.

Melalui fitur lainnya, orangtua juga dapat mengawasi anak meskipun tidak berada dekat dengan mereka, dapat memantau dan melacak posisi anak dan mengetahui apa saja yang dilihat anak saat browsing. Ini hanya sebagian kecil saja dari kelebihan Parental Control yang memang spesifikasinya ditujukan untuk membantu orangtua dalam menjaga anak-anak. Digitalmania. AN