Trio Raksasa Teknologi Bangun Pesawat Terbang Listrik

Digitalmania – Inovasi dan pengembangan mobil dan bus listrik terus berjalan mulai mendapat penerimaan dari masyaralat sebagai masa depan transportasi. Electric Vehicle (EV) sudah menjadi pemandangan umum di jalan. Tidak sebatas pada itu, dunia penerbangan sepertinya juga mulai ikut ketularan.

Pada bulan Oktober, Boeing baru saja membeli perusahaan pesawat terbang listrik Aurora Flight Sciences. Demikian juga, perusahaan Startup Zunum Aero yang telah didukung oleh Boeing di masa lalu, berharap pesawat terbang listrik hybrid mereka dapat beroperasi pada tahun 2022.

Kini Airbus, Rolls Royce dan perusahaan Jerman Siemens mengumumkan telah menjalin kerjasama untuk menjalankan sebuah proyek yang akan mengubah pesawat menggunakan penggerak listrik. Trio ini menjuluki proyek mereka sebagai E-Fan X yang secara bertahap mengganti turbin pesawat Bae 146 dengan motor listrik dua megawatt.

E-Fan X merupakan langkah penting berikutnya dalam tujuan membuat penerbangan listrik menjadi kenyataan di masa mendatang,” kata Eremenko. “Pelajaran yang kami pelajari dari sejarah panjang demonstrasi penerbangan listrik, dimulai dengan Cri-Cri, termasuk E-Genius, E-Star, dan yang paling mendekati akhir-akhir ini adalah E-Fan 1.2, dan juga hasil dari E -Sirkraft Systems House bekerjasama dengan Siemens, akan membuka jalan menuju pesawat komersial listrik hybrid yang aman, efisien, dan hemat biaya. Kami melihat penggerak listrik hybrid sebagai teknologi yang menarik untuk masa depan penerbangan.

Ketiga perusahaan masing-masing akan bertanggung jawab atas bagian proyek yang terpisah. Airbus akan mengawasi integrasi keseluruhan pesawat yang mencakup arsitektur kontrol sistem propulsi hibrida-listrik dan baterai, serta integrasi dengan kontrol penerbangan. Rolls-Royce akan menyediakan mesin turbo-shaft, generator dua megawatt, dan elektronika daya, dan Siemens akan menyediakan motor listrik dua megawatt, unit kontrol elektronik, konverter DC/DC, dan sistem distribusi tenaga.

E-Fan X diperkirakan akan lepas landas setelah melalui serangkaian uji coba komprehensif pada tahun 2020, 2 tahun sebelum Zunum Aero beroperasi. Kompetitor lain mungkin datang dari Eviation Aircraft, yang mampu mengangkut 9 penumpang dengan jarak tempuh 600 mil dengan sekali pengisian. Lalu ada taksi listrik terbang milik Airbus sendiri yang siap terbang pada 2018, dan pesawat ramah lingkungan NASA dengan investasi $43 juta. Konon, pesawat komersial agensi tersebut diperkirakan akan mengangkasa sekitar tahun 2026. Digitalmania. (AN).