
Credit image: Freepix
Layanan internet satelit langsung ke ponsel dari Starlink kini semakin meluas penggunaannya. Setelah diluncurkan secara terbatas sejak akhir tahun lalu.
Kini T-Mobile-salah satu operator telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat-mulai menawarkan paket bundling yang memanfaatkan jaringan Starlink direct-to-cell. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa internet satelit siap bersaing dengan jaringan seluler konvensional.
Dilansir dari ZDNet pada Jumat (2/5/2025), T-Mobile telah mengirimkan email promosi kepada pelanggannya mengenai program beta Starlink. Dalam program ini, pelanggan dapat menikmati layanan internet satelit secara langsung ke perangkat seluler tanpa memerlukan perangkat tambahan. Penawaran ini termasuk dalam bundling eksklusif yang menggabungkan beberapa layanan unggulan.

Isi dari paket bundling yang ditawarkan T-Mobile layanan internet satelit gratis dari Starlink, akses ke jaringan 5G T-Mobile, pesan teks (SMS) tanpa batas, diskon tiket bioskop senilai US$5, potongan harga 25% untuk pembelian tiket konser, diskon perjalanan, barang gratis dan berbagai promo menarik lainnya setiap minggu melalui program T-Mobile Tuesday.
Selain itu, pelanggan yang menjadi pengguna awal layanan beta ini juga mendapatkan diskon tambahan sebesar US$5 saat program beta berakhir, di mana harga normal layanan ini adalah US$15 per bulan. Masa berlaku dari paket bundling ini adalah selama 90 hari sejak pertama kali digunakan.
Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk di bawah naungan SpaceX, meluncurkan fitur direct-to-cell di penghujung tahun lalu.
Fitur ini memungkinkan perangkat seluler menerima sinyal internet langsung dari satelit tanpa harus terhubung dengan menara BTS atau jaringan fiber optik. Sejak awal tahun ini, Starlink semakin agresif memperluas jangkauan layanan tersebut ke berbagai wilayah.

Sebelum meluncurkan secara resmi, T-Mobile dan SpaceX telah melakukan berbagai uji coba untuk mengintegrasikan teknologi ini. Uji coba awal hanya melibatkan pengiriman pesan teks melalui satelit. Namun ke depannya, layanan ini direncanakan akan mencakup panggilan suara dan transfer data penuh.
Meskipun teknologi direct-to-cell dari Starlink mulai merambah ke berbagai negara, Indonesia belum termasuk dalam daftar wilayah yang mendapatkan akses fitur ini. Hal ini dikarenakan Starlink saat ini hanya mengantongi izin sebagai penyedia layanan internet tetap (ISP) dan jaringan tertutup berbasis Vsat (Jartup Vsat). Untuk bisa menyediakan layanan langsung ke ponsel, perusahaan perlu mendapatkan izin tambahan sebagai operator seluler, yang sampai saat ini belum dikantongi oleh Starlink di Indonesia.
Kehadiran teknologi direct-to-cell ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak yang khawatir bahwa layanan ini akan menjadi ancaman bagi bisnis operator seluler tradisional. Dengan kemampuan mengakses internet langsung dari satelit tanpa infrastruktur darat, teknologi ini berpotensi mendisrupsi industri telekomunikasi global.
Namun di sisi lain, layanan ini juga bisa menjadi solusi bagi wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan seluler atau internet kabel. Dengan begitu, akses internet bisa lebih merata dan inklusif.
Baca artikel lainnya:
- Wah! iPhone 17 Pro Punya Fitur Perekaman Video 8K
- iPhone 16 Siap Beredar di Indonesia Bulan April
- Ribuan Produk Terancam Zero Day dalam Produk VMware
- Mishing atau Mobile Phising
- Penyebab Komputer Restart Sendiri
- Phising Browser in the Browser
- Fitur Baru WhatsApp Share Spotify di Status