Cara Bantu Anak Mengatasi FOMO: 6 Tips Simpel Buat Orangtua

Credit image: Pixabay

6 Langkah Bantu Anak Mengatasi FOMO – Pernahkah sebagai orangtua memperhatikan anak Anda jadi pendiam setelah lihat-lihat HP? Atau mungkin mereka jadi sedih karena teman-temannya pamer kegiatan seru di internet yang tidak mereka ikuti?

Walaupun anak tak bilang langsung, bisa jadi mereka sedang merasakan yang namanya FOMO – Fear of Missing Out, alias takut ketinggalan.

Ini adalah rasa khawatir yang halus tapi kuat, yang banyak dialami anak-anak zaman sekarang karena internet.

Kabar baiknya? Dengan cara-cara sederhana, kamu bisa bantu anak Anda jadi lebih percaya diri, bahagia lagi, dan punya hubungan yang lebih sehat dengan dunia online.

Sebelum kita bahas cara-cara membantu anak, kita kenalan dulu lebih dekat dengan istilah FOMO ini. FOMO itu perasaan cemas yang dirasakan anak-anak bahkan orang dewasa saat mereka percaya orang lain lagi asyik-asyikan tanpa mereka.

Rasa takut ini sering sekali diperkuat oleh media sosial, dimana semua orang sepertinya hidupnya seru, penuh acara, dan sempurna.

Anak-anak bisa merasa kesulitan menguasai perasaan sedih, minder mereka atau merasa dikucilkan gara-gara lihat konten online yang sudah dibuat sedemikian rupa agar kelihatan bagus.

Baca juga: Ketika Ketergantungan Pada Ponsel Merenggut Ketenangan

Tahukah Kamu?

Cara Bantu Anak Mengatasi FOMO: 6 Tips Simpel Buat Orangtua
Credit image: Freepix


FOMO itu tidak cuma soal media sosial atau anak yang lebih besar saja. Bayi dan balita juga bisa merasakan! Namanya toddler FOMO atau baby FOMO.

Yaitu rasa cemas dan tidak nyaman yang dirasakan anak kecil waktu mereka merasa ketinggalan sesuatu yang seru di sekitar mereka.

Ini sering bikin mereka jadi rewel atau tantrum saat kegiatan rutin seperti mau tidur siang atau malam.

Tentu aja, cara menenangkan bayi atau balita yang FOMO seperti dengan lagu tidur mungkin tidak mempan lagi kalau mereka sudah kenal media sosial.

Untungnya, ada cara lain yang lebih cocok buat bantu anak yang lebih besar mengatasi rasa khawatir mereka di dunia digital.

Cara Bantu Anak Mengatasi FOMO: 6 Tips Simpel Buat Orang Tua

Di zaman serba online ini, seringkali kita melihat teman-teman atau orang lain di media sosial tampak begitu bahagia dan melakukan banyak hal seru.

Terkadang, tanpa sadar, kita jadi merasa khawatir atau cemas kalau-kalau kita melewatkan sesuatu yang penting atau menyenangkan. Perasaan inilah yang disebut FOMO atau Fear of Missing Out rasa takut ketinggalan.

FOMO bisa dialami oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Di dunia maya, di mana semua orang cenderung memamerkan momen-momen terbaik dalam hidup mereka.

Kita jadi mudah lupa bahwa apa yang kita lihat itu hanyalah sebagian kecil dari kenyataan. Kita bisa merasa minder, terasingkan, atau cemas karena membandingkan diri dengan “highlight” kehidupan orang lain.

Lantas, bagaimana cara mengatasi perasaan FOMO ini agar kita bisa lebih menikmati hidup dan punya hubungan yang lebih sehat dengan dunia digital? Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kita coba:

Baca juga: Risiko Snapchat Bagi Anak-anak

1. Batasi dan Pilih Konten yang Kita Lihat

Cara Bantu Anak Mengatasi FOMO: 6 Tips Simpel Buat Orangtua
Credit image: Pixabay


Coba perhatikan lagi akun-akun media sosial yang kita ikuti. Apakah ada akun yang justru membuat kita merasa tidak enak, iri, atau bahkan sedih?

Jika ada, jangan ragu untuk berhenti mengikuti (unfollow) atau menyembunyikan (mute) konten dari akun tersebut. Lebih baik, isi linimasa kita dengan hal-hal yang positif dan sesuai dengan minat kita.

2. Ingatlah Bahwa Media Sosial Bukan Kenyataan Sepenuhnya

Apa yang kita lihat di media sosial seringkali sudah dipilih dan diedit agar terlihat menarik. Ingatkan diri sendiri bahwa setiap orang punya suka dan duka.

Hanya saja tidak semuanya dibagikan secara online. Jangan terpaku pada kesempurnaan palsu yang ditampilkan di internet.

3. Fokus pada Apa yang Kita Punya dan Rasakan

Coba luangkan waktu setiap hari untuk mensyukuri hal-hal baik dalam hidup kita. Ini bisa membantu kita lebih menghargai apa yang sudah kita miliki.

Daripada terus-menerus menginginkan apa yang terlihat dimiliki orang lain di dunia maya. Selain itu, penting juga untuk mengenali dan menerima emosi yang kita rasakan, baik senang maupun sedih.

4. Kembangkan Diri dan Cari Kegiatan yang Disukai

Ketika kita punya hobi atau kegiatan yang benar-benar kita nikmati, ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membuat kita tidak terlalu bergantung pada validasi dari media sosial.

Cobalah berbagai hal baru, entah itu olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Fokus pada kesenangan dan pengalaman yang kita dapatkan, bukan pada perbandingan dengan orang lain.

5. Jadilah Pengguna Digital yang Aktif dan Kreatif

Daripada hanya melihat-lihat konten orang lain, cobalah untuk membuat sesuatu sendiri. Misalnya, kita bisa belajar fotografi, membuat desain sederhana, menulis blog, atau mengedit video.

Dengan menjadi pembuat konten, kita jadi merasa lebih punya kendali dan bisa menggunakan teknologi untuk hal yang positif.

Baca juga: Tren Itu Bisa Menjerumuskan

6. Seimbangkan Waktu Online dan Offline

Cara Bantu Anak Mengatasi FOMO: 6 Tips Simpel Buat Orangtua
Credit image: Freepix


Meskipun dunia digital punya banyak manfaat, penting juga untuk meluangkan waktu tanpa menggunakan perangkat elektronik.

Cobalah jadwalkan waktu-waktu tertentu di mana seluruh keluarga sepakat untuk tidak menggunakan HP atau gadget lainnya. Manfaatkan waktu ini untuk berinteraksi langsung, melakukan kegiatan bersama, atau sekadar menikmati momen saat ini.

Mengatasi FOMO memang membutuhkan waktu dan kesadaran. Namun, dengan menerapkan tips-tips sederhana ini, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dengan dunia digital dan lebih menghargai kehidupan nyata yang kita jalani.

Ingatlah, kunci utamanya adalah fokus pada diri sendiri, menghargai apa yang kita miliki, dan menikmati setiap momen yang ada.

Satu tips lagi buat keluarga. Yuk, duduk bareng dan bikin Perjanjian Digital Keluarga, yaitu aturan dan pedoman yang pastiin semua orang ngerti dan menghargai batasan soal waktu layar, perilaku online, dan tanggung jawab digital.

Buat aturannya yang positif, misalnya, perjanjian itu harus mencakup pesan tentang anggota keluarga yang saling mendukung dan melindungi di dunia online.

Dengan menerapkan cara-cara sederhana ini, kamu tidak hanya membantu anak Anda mengatasi FOMO, tapi juga memberi mereka bekal penting buat sukses baik di dunia online maupun offline.

Ingat, mengatasi FOMO itu bukan berarti menjauhi teknologi sepenuhnya. Tapi, ini soal membimbing anak Anda buat jadi lebih kuat, percaya diri, dan punya hubungan yang lebih sehat dan seimbang sama dunia digital merek

 

 

Baca artikel lainnya: 

 

Sumber berita:

 

WeLiveSecurity