Akhir Windows 10! Inilah Risiko Keamanan dan Pilihan Upgrade Anda

Image credit: Freepix

Tantangan bagi pengguna rumahan maupun perusahaan pada dasarnya sama: Gagal melakukan upgrade ke Windows 11 berarti Anda akan terpapar pada ancaman keamanan baru, masalah kompatibilitas, dan kehilangan dukungan teknis dari Microsoft.

Mengingat batas waktu akhir dukungan (EoL) semakin dekat, memahami risiko dan pilihan yang tersedia adalah hal yang sangat penting.

Memahami Batas Waktu Windows 10 (EoL)

Meskipun Windows 11 baru-baru ini melampaui pendahulunya sebagai Sistem Operasi (OS) Microsoft paling populer di dunia, per Juli 2025, Windows 10 masih menguasai pangsa pasar global sebesar 43%.

Windows 10 Home dan Pro (serta versi untuk bisnis) akan mencapai akhir dukungan pada 14 Oktober 2025. Setelah tanggal ini, Microsoft tidak akan lagi menyediakan dukungan teknis, pembaruan perangkat lunak, atau tambalan keamanan (security patches) untuk Windows 10.

Baca juga: Aplikasi Pengasuhan Digital Terbaik

Opsi Pembaruan Keamanan yang Diperpanjang (ESU)

Jika Anda tidak dapat upgrade ke Windows 11 sebelum batas waktu, Microsoft menawarkan program Extended Security Updates (ESU) berbayar.

  • Untuk Konsumen: Biayanya $30 untuk satu tahun. Program ini hanya mencakup tambalan keamanan, bukan dukungan untuk fitur baru.
  • Kabar Baik di Eropa: Pengguna di Kawasan Ekonomi Eropa (EEA) dapat mengakses program ESU ini secara gratis hingga 14 Oktober 2026.

Penting: ESU seharusnya hanya dilihat sebagai solusi sementara, bukan solusi jangka panjang.

1. Risiko Keamanan Tetap Menggunakan Windows 10 Setelah EoL

Dengan asumsi Anda tidak memilih program ESU, ada beberapa alasan mendesak untuk khawatir jika tetap menggunakan Windows 10 setelah 14 Oktober 2025:

2. Ancaman Sistem Tidak Tertambal (Unpatched Systems)

Microsoft akan berhenti menyediakan pembaruan untuk memperbaiki kerentanan perangkat lunak yang ditemukan setelah batas waktu EoL.

PC Anda akan berisiko lebih besar terhadap serangan siber yang mengeksploitasi kerentanan yang tidak ditambal, seperti phishing atau bahkan dari kunjungan ke situs web terinfeksi.

Serangan ini dapat mengakibatkan PC Anda dibajak untuk tebusan (ransomware) atau terinfeksi malware yang dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti detail login dan keuangan, yang dapat memicu pencurian identitas dan penipuan finansial.

3. Serangan Rekayasa Sosial

Pelaku ancaman kemungkinan akan memanfaatkan kebingungan EoL untuk menipu Anda agar mengeklik tautan berbahaya atau berbagi informasi sensitif.

Mereka mungkin melakukannya melalui email phishing yang meniru Microsoft, karena perusahaan teknologi raksasa ini adalah target populer bagi penjahat siber.

3. Hilangnya Dukungan Teknis

Setelah 14 Oktober, Microsoft tidak hanya menarik pembaruan perangkat lunak, tetapi juga semua dukungan teknis resmi. Jika masalah keamanan atau teknis muncul, Anda tidak akan memiliki saluran resmi untuk mendapatkan bantuan penyelesaian.

4. Masalah Kompatibilitas Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Setelah batas waktu EoL, perangkat dan aplikasi baru yang Anda beli mungkin berhenti mendukung Windows 10. Layanan pihak ketiga yang Anda andalkan, termasuk perangkat lunak keamanan, juga bisa menjadi tidak tersedia, sehingga mengganggu kinerja dan perlindungan mesin Anda.

Baca juga: Serangan Email Palsu Tipu Google

Mengapa Windows 11 Lebih Aman?

Akhir Windows 10! Inilah Risiko Keamanan dan Pilihan Upgrade Anda
Image credit: Freepix

Microsoft merancang Windows 11 agar aman sejak awal (secure by design), menangani ancaman yang muncul setelah Windows 10 diluncurkan pada tahun 2015. Peningkatan signifikan meliputi:

  • Perlindungan Berbasis Perangkat Keras: Melindungi kredensial dan integritas boot sistem (melalui fitur seperti TPM 2.0 dan Secure Boot).
  • Isolasi Proses Kritis: Melindungi terhadap eksploitasi tingkat kernel (inti sistem operasi).
  • Smart App Control: Secara default memblokir driver yang dikenal buruk dan menghentikan aplikasi yang tidak tepercaya/berbahaya agar tidak dieksekusi.
  • Passkeys dan Windows Hello: Mendukung login yang lebih kuat dan tahan phishing.

Microsoft mengklaim PC Windows 11 baru mengalami penurunan insiden keamanan sebesar 62% dibandingkan PC Windows 10 lama. Pengguna yang bertahan di Windows 10 akan kehilangan inovasi keamanan berkelanjutan ini.

Pilihan dan Rekomendasi Upgrade

Cek Kelayakan PC Anda

Persyaratan minimum Windows 11 mencakup prosesor 64-bit yang kompatibel, RAM 4GB, penyimpanan 64GB, firmware UEFI dengan Secure Boot, dan TPM 2.0.

Cara Cek: Periksa di Settings > Update & Security > Windows Update atau jalankan alat PC Health Check dari Microsoft.

Gratis: Perangkat yang memenuhi syarat dan menjalankan Windows 10 versi 22H2 dapat upgrade ke Windows 11 secara gratis.

Jika PC Anda Tidak Memenuhi Syarat

Jika upgrade gratis tidak memungkinkan, pertimbangkan opsi ini:

Beli PC Baru: Microsoft merekomendasikan pembelian PC Windows 11 baru untuk pengalaman terbaik, karena hardware baru mendukung fitur keamanan canggih dan kinerja yang lebih baik.

Daftar Program ESU: Jika penggantian PC tidak bisa dilakukan segera, ESU adalah langkah darurat untuk mendapatkan tambalan keamanan terbatas selama satu tahun.

Pertimbangkan OS Alternatif: Jika Anda tidak dapat memenuhi persyaratan hardware dan tidak ingin membayar ESU, Anda dapat bermigrasi ke distribusi Linux yang didukung atau ChromeOS Flex. Opsi ini melibatkan kerumitan teknis, dan kompatibilitas dengan aplikasi Windows mungkin bervariasi.

Baca juga: Dari Ransomware Sampai ClickFix

Pelajaran dari Masa Lalu (WannaCry)

Seberapa buruk bertahan di Windows 10? Serangan ransomware WannaCry tahun 2017 menginfeksi ratusan ribu komputer di seluruh dunia karena banyak yang masih menjalankan sistem operasi lama Windows XP dan tidak menerima pembaruan keamanan pencegahan. Microsoft terpaksa mengeluarkan pembaruan darurat untuk sistem EoL, tetapi tidak ada jaminan hal itu akan mereka lakukan lagi.

Rekomendasi Keamanan dari Para Ahli

Ondrej Kubovič, Spesialis Kesadaran Keamanan, menekankan bahwa OS yang usang menghadirkan permukaan serangan yang jauh lebih besar daripada kerentanan kritis pada satu aplikasi.

ESET merekomendasikan pendekatan berlapis untuk menghadapi EoL Windows 10:

  1. Jangan menunggu hingga Oktober 2025. Tentukan kelayakan upgrade dan anggarkan dana untuk hardware baru jika diperlukan.
  2. Jaga Windows 10 dan semua perangkat lunak pihak ketiga tetap patch (diperbarui) hingga dukungan berakhir.
  3. Gunakan suite keamanan yang menawarkan perlindungan waktu nyata terhadap eksploitasi dan serangan siber. Ini dapat membantu menjembatani celah keamanan saat dukungan OS berakhir.
  4. Pada hardware yang didukung, aktifkan fitur Windows 10 seperti Secure Boot, BitLocker, dan perlindungan exploit.
  5. Ajari anggota keluarga atau karyawan untuk mengenali email mencurigakan, lampiran berbahaya, dan penipuan upgrade.

Batas waktu EoL Windows 10 adalah 14 Oktober 2025. Bermigrasi ke Windows 11 adalah opsi yang paling disukai karena keamanannya yang lebih baik. Kuncinya adalah mulai merencanakan sekarang untuk menghindari risiko keamanan yang tidak perlu.

 

 

Baca artikel lainnya: 

 

 

Sumber berita:

 

Prosperita IT News