
Credit image: Pixabay
Digitalmania – Demam Joker melanda, lini masa media sosial dipenuhi segala hal berbau Joker, keberhasilan Joaquin Phoenix memerankan tokoh antagonis musuh bebuyutan Batman tersebut membuat heboh dunia. Tak hanya dunia nyata, di dunia maya Joker juga bikin heboh loh.
Malware Joker begitu nama momok dunia maya terbaru, tak tanggung-tanggung kemunculannya langsung meracuni 24 aplikasi Android di Google Play. Aplikasi yang terpapar merupakan aplikasi populer dengan jumlah unduhan lebih dari 472 ribu.
Malware Joker ini secara diam-diam akan mendaftarkan smartphone pengguna yang telah mengunduh dan menginstall aplikasi yang sudah terinfesksi dengan malware ini untuk berlangganan ke layanan premium yang tak diinginkan. Tak hanya itu, malware ini juga memiliki kemampuan untuk mencuri pesan SMS pada perangkat pengguna, daftar kontak, dan informasi sensitif lainnya lainnya yang di simpan pada perangkat pengguna.
Berikut daftar nama-nama ke 24 aplikasi yang terjangkit malware joker:
- Advocate Wallpaper
- Age Face
- Altar Message
- Antivirus Security–Security Scan
- Beach Camera
- Board picture editing
- Certain Wallpaper
- Climate SMS
- Collate Face Scanner
- Cute Camera
- Dazzle Wallpaper
- Declare Message
- Display Camera
- Great VPN
- Humour Camera
- Ignite Clean
- Leaf Face Scanner
- Mini Camera
- Print Plant scan
- Rapid Face Scanner
- Reward Clean
- Ruddy SMS
- Soby Camera
- Spark Wallpaper
Pihak Google pun langsung bereaksi dengan segera menghapus daftar aplikasi tersbut dari layanan Google Play Store, setelah mengetahui dari laporan tersebut. Mereka juga mengingatkan para pengguna smartphone yang sudah menginstall salah satu dari 24 aplikasi yang sudah disebutkan di atas untuk segera menghapus atau uninstall aplikasi tersebut dari perangkatnya.
Diketahui juga bahwa malware Joker menargetkan 37 negara sebagai sasaran operasi mereka, dan Indonesia masuk sebagai salah satu negara incaran mereka. Beberapa pengguna di Negara lainnya, seperti Australia, Austria, Belgia, Brasil, China, Cyprus, Mesir, Prancis, Jerman, Ghana, Yunani, Honduras, dan India juga di kabarkan ikut menjadi target. Digitalmania. (AN).