Alibaba Kembangkan AI untuk Pantau Ternak

Digitalmania – Tiongkok adalah penghasil daging babi terbesar di dunia dan tercatat memiliki 700 juta babi ternak yang tidak mudah untuk dikelola. Para peternak harus memperhatikan dengan seksama untuk memastikan bahwa anak-anak babi tidak mati terinjak-injak oleh induknya atau babi yang sakit tidak membawa penyakit mereka ke populasi lainnya.

Untuk membantu peternak babi mengatasi berbagai kesulitan dalam pemeliharaan dan pengembangbiakan babi, konglomerasi Alibaba membuat sebuah proyek kecerdasan buatan baru untuk meringankan dan membantu industri daging babi di Tiongkok.

Sebelumnya peternak babi Tiongkok menggunakan klip wireless Radio Frequency Identification (RFID) yang dipasangkan di telinga babi untuk melacak babi. Cara ini mahal dan dan petani tidak selalu punya waktu untuk menyesuaikan setiap babi dengan tag dan memindai mereka. Alat ini juga hanya memberikan informasi yang sangat mendasar tentang lokasi babi, selain juga tidak dapat memberikan informasi apa-apa tentang kesehatan hewan.

Metode tersebut akan segera berubah dengan adanya kerjasama Alibaba dengan perusahaan pertanian babi Dekon Grup dan produsen pakan babi Tequ Grup pada bulan Februari ini. Mereka mulai mengeksplorasi agar para peternak dapat menggunakan kecerdasan buatan Alibaba yaitu ET Brain untuk memantau populasi babi.

Masing-masing babi dalam sistem baru ini diberi tato dengan nomor ID. Menggunakan kamera dengan teknologi machine vision untuk melacak masing-masing babi, mencatat berapa banyak setiap babi bergerak di sekitar peternakan dan ke mana ia pergi. Sistem kemudian menggabungkan informasi tersebut dengan pembacaan suhu inframerah untuk memperkirakan kesehatan hewan.

Sistem AI juga melacak babi melalui pengenalan suara. Suara batuk babi bisa menandakan adanya kemungkinan terkena penyakit, dan jika mendeteksi suara seekor babi muda yang memekik, akan memberi memperingatkan petani bahwa anak babi bisa saja berada dalam bahaya.

Alibaba mengatakan bahwa fitur ini saja dapat menurunkan angka kematian anak babi sebesar tiga persen. Tidak hanya babi yang diselamatkan dari kematian dini, petani menghemat uang dan memperbanyak jumlah babi mereka, karena hanya dari seekor babi betina dapat menghasilkan tiga ekor anak babi tambahan per tahun.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi teknologi, selalu ada jalan keluar dalam setiap permasalahan yang muncul, karena pada dasarnya, sebaik-baiknya teknologi adalah yang paling banyak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Digitalmania. (VA).