Digitalmania – Dunia sempat dihebohkan dengan ide luar biasa dari negeri Tiongkok, tentang transportasi massal yang bisa mengatasi kemacetan di jalan raya. TEB atau Transit Elevated Bus atau bus mengangkang, proyek ini bahkan sudah diuji cobakan di jalan perkotaan Qinhuangdao. Banyak yang berpikir setelah pengujian ini bus-bus ngangkang akan segera bisa dinikmati di berbagai kota di Tiongkok dan dunia, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
Laporan terbaru dari Shanghai mengabarkan sebuah cerita pahit tentang inovasi transportasi baru yang menjadi sebuah kegagalan terbesar di tahun 2016. Setelah TEB dipertontonkan pada bulan Agustus, proyek ini mendapat banyak kritikan dari media pemerintah Tiongkok dan berlanjut dengan investor yang menarik diri dari proyek tersebut.
Kegagalan rencana ambisisus ini dimulai dengan serangkaian kelalaian desain yang dimulai dari bagian bawah bus yang secara substansial lebih rendah dari ketinggian kendaraan yang diperbolehkan. Batas ketinggian kendaraan di jalan adalah 4,5 meter atau 4,2 meter, tergantung pada jenis jalan dimana kendaraan dikendarai. Sedangkan ketinggian maksimum untuk kendaraan lewat di bawah TEB hanya 2,1 meter.
Belum lagi bagaimana cara bus besar TEB berinteraksi dengan mobil-mobil lain di jalan, apakah mereka dapat dengan aman saat berbelok? dapatkah berjalan pada jembatan? bayangkan mengendarai kendaraan yang panjang 54 meter, tinggi hampir 5 meter dan lebar 8 meter. Dan lagi TEB berjalan di atas sebuah rel, jadi jelas TEB bukanlah bus tetapi kereta.
Kereta TEB juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada jalan, lampu lalu lintas dan infrastruktur lain, belum lagi tuduhan crowfunding ilegal dan kegagalan memberikan informasi yang tepat pada investor, membuat proyek ini harus berhenti di tengah jalan. Sejak saat itu TEB dibiarkan mangkrak dan berkarat di dalam gudang tak tersentuh lagi dan bangkainya akan diingat sebagai sebuah kegagalan terbesar sebuah proyek transportasi massal. Digitalmania. (FS)