Image credit: Pixabay
IP Pesawat Miliaran Dolar dalam Incaran Hacker – Industri kedirgantaraan, yang menjadi ujung tombak inovasi teknologi, kini menghadapi ancaman ganda.
Di satu sisi, industri ini terus berpacu menciptakan desain mutakhir seperti pesawat B-2 Spirit dan B-21 Raider.
Di sisi lain, kekayaan intelektual (IP) bernilai triliunan dolar yang menjadi pondasi teknologi ini menjadi sasaran empuk bagi kelompok spionase siber canggih.
Sejarah dan Biaya Inovasi Tinggi
Ketika Amerika Serikat pada tahun 1970-an memulai program Advanced Technology Bomber, yang lebih dikenal sebagai B-2 Spirit, jalur cepat menuju pembom siluman (stealth bomber) canggih.
Yang dimungkinkan berkat pengalaman awal Northrop Corporation dengan desain “sayap terbang” (flying-wing) sejak tahun 1942.
Prototipe Northrop XB-35 dan YB-35B adalah cerminan jelas dari konsep B-2 Spirit dan penerusnya, B-21 Raider.
B-2 Spirit sendiri adalah proyek dengan biaya yang sangat fantastis. Pada tahun 1990-an, biaya per unitnya mencapai $2,13 miliar, sudah termasuk biaya pengembangan dan rekayasa.
Beruntung, program B-2 selesai sebelum era digitalisasi meluas. Jika tidak, biaya itu harus ditambah dengan pengeluaran signifikan untuk keamanan siber, mengingat kerahasiaan militer kini sangat rentan bocor di forum publik.
Hubungan Strategis dan Godaan untuk Mencuri
Pemerintah, terutama militer, di negara-negara maju dikenal menjalin kerja sama eksklusif dengan perusahaan swasta untuk memperluas kemampuan teknologi mereka.
Ini adalah hubungan timbal balik (quid pro quo) yang memungkinkan perusahaan kedirgantaraan mengakses sumber daya dan meringankan biaya Riset dan Pengembangan (R&D) yang mahal berkat investasi pemerintah.
Di balik kerahasiaan dan perjanjian non-disclosure, setiap negara dengan industri kedirgantaraan kelas dunia seperti AS, Tiongkok, Rusia, atau Iran memiliki kepentingan untuk selalu berada di garis depan.
Namun, terobosan teknologi sangat mahal, begitu pula infrastruktur pendukungnya. Di sinilah muncul godaan: apa yang sulit diciptakan di dalam negeri, lebih baik dicuri demi kepentingan nasional.
Insiden Siber di Sektor Kedirgantaraan
Sektor ini telah menyaksikan beberapa insiden keamanan serius dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang benar-benar kebal.
