Image credit: Freepix
Membentuk Anak Cerdas Digital – Anak-anak zaman sekarang tumbuh di dunia digital, dikelilingi oleh layar, perangkat pintar, dan aplikasi bertenaga AI.
Teknologi memungkinkan mereka belajar, bereksplorasi, berkreasi, dan tetap terhubung. Namun, semua manfaat ini hanya bisa didapatkan jika mereka belajar menggunakannya secara sadar.
Membangun kebiasaan digital yang kuat sejak dini (digital hygiene) membantu anak tetap seimbang, aman, dan memegang kendali atas kehidupan online mereka.
Psikolog anak, Jarmila Tomková, menjelaskan bagaimana orang tua dapat menumbuhkan rutinitas digital yang mendukung kesejahteraan mental dan keharmonisan keluarga.
Kapan Anak Siap Menggunakan Perangkat Pintar?
Kesiapan anak sangat bergantung pada kematangan kognitif. Psikolog Jarmila Tomková menjelaskan bahwa perubahan cara berpikir anak dari konkret menjadi lebih abstrak terjadi sekitar usia 11 tahun.
- Sebelum Usia 11 Tahun: Anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh di sekitar mereka, yang bisa menjadi bahaya nyata di dunia teknologi. Penggunaan perangkat pintar harus dengan pengawasan orang dewasa dan untuk aktivitas singkat yang memiliki tujuan.
- Setelah Usia 11 Tahun: Begitu mereka mampu membedakan batas antara hal konkret dan abstrak, mereka dapat memahami dunia online dengan cara yang lebih rasional dan bermanfaat.
Survei menunjukkan bahwa kebiasaan digital mulai terbentuk sejak usia dua tahun. Oleh karena itu, percakapan tentang keamanan online dan batasan harus dimulai jauh sebelum anak memiliki perangkat sendiri.
Anak-anak harus tahu apa yang diharapkan sebelum mereka masuk ke dunia online. Mereka harus tahu cara aman di online dan bagaimana menghindari situasi tidak menyenangkan
Di atas segalanya, mereka harus tahu bahwa jika mereka menemukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak enak, mereka selalu bisa mendekati orang tua dan meminta nasihat.
|
Baca juga: Lindungi Anak dari Spyware dan Stalkerware |
Orang Tua Teladan Teknologi Terbaik
Orang tua adalah panutan teknologi yang paling kuat bagi anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak meniru bukan hanya apa yang dikatakan orang dewasa tentang layar, tetapi juga apa yang dilakukan orang dewasa.
- Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa setiap jam tambahan yang dihabiskan orang tua untuk waktu layar pribadi dikaitkan dengan hasil perkembangan yang sedikit lebih rendah pada anak-anak mereka.
- Contoh Sederhana Itu Penting: Menjadi teladan berarti lebih dari sekadar membatasi waktu layar. Tindakan sederhana seperti menjauhkan ponsel saat makan, menjelaskan mengapa Anda mematikan notifikasi, atau meluangkan waktu untuk kegiatan offline – menunjukkan kepada anak bagaimana penggunaan yang sadar (mindful use) itu terlihat.
Ketika orang tua memperlakukan teknologi dengan sengaja, anak-anak belajar bahwa berada di online dapat menjadi bagian dari kehidupan yang sehat dan seimbang, bukan sesuatu yang mengendalikan hidup.

Kebebasan Datang dari Keseimbangan
Anak-anak harus melihat teknologi bukan sebagai jebakan, tetapi sebagai alat yang mereka kendalikan. Jarmila Tomková menganalogikan penggunaan media digital yang wajar seperti pola makan sehat:
“Penggunaan media digital yang wajar dapat disamakan dengan pola makan sehat. Kita butuh makanan untuk bertahan hidup, dan kita makan segala macam hal, termasuk permen dan makanan bergizi.
Tetapi kita tidak bisa terus makan tanpa jeda, kita tidak bisa hanya makan permen sepanjang hari, dan kita tidak bisa makan tepat sebelum tidur.”
Terlalu banyak aturan ketat justru bisa menjadi bumerang, sama seperti diet ketat yang memicu ngemil diam-diam. Riset terbaru mendukung pandangan ini.
Mengurangi penggunaan layar dan media sosial, bukan memutusnya sepenuhnya, terbukti lebih andal meningkatkan kesejahteraan.
Pesan untuk orang tua: ajari anak bahwa mereka tidak kehilangan apa-apa saat mereka menyimpan ponsel mereka. Sebaliknya, mereka memperoleh waktu untuk kreativitas, istirahat, dan koneksi dunia nyata, jenis kebebasan yang tidak dapat ditawarkan oleh aplikasi apa pun.
Mengatur Waktu dan Ritme yang Jelas
Penting untuk memikirkan tidak hanya kapan anak mulai menggunakan teknologi, tetapi juga berapa banyak dan kapan.
- Balita (Di bawah tiga tahun): Waktu layar harus dibatasi pada momen singkat dan bertujuan (maksimal 50 menit per hari), seperti panggilan video dengan kerabat.
- Pentingnya Ritme: Menggunakan teknologi tepat sebelum tidur dapat menyulitkan anak untuk tertidur. Begitu pula memeriksa ponsel segera setelah bangun tidur. Menetapkan ritme yang jelas seputar penggunaan teknologi memberikan anak kesadaran dan keseimbangan.
Orang Amerika rata-rata menghabiskan 5 jam 16 menit per hari di ponsel mereka, dan Gen Z (kelahiran 1997–2012) hampir 6,5 jam setiap hari. Bagi anak-anak, ini dapat dengan mudah berubah menjadi kebiasaan tanpa berpikir.
Orang tua dapat membantu dengan berbicara secara terbuka tentang teknologi dan bagaimana teknologi itu cocok dalam kehidupan sehari-hari.
Seimbangkan Kehidupan Online dan Offline
Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak di depan layar, semakin sedikit mereka bergerak. Padahal, aktivitas fisik tetap menjadi salah satu penyeimbang terbaik terhadap digital overload.
Konten online, terutama video pendek dan permainan cepat, membanjiri otak dengan rangsangan konstan, menjaganya dalam keadaan siaga.
“Kita tidak bisa berharap anak-anak bermain game online selama satu jam dan kemudian langsung mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
Setelah perjalanan digital semacam itu, mereka membutuhkan waktu untuk pulih secara neurologis, misalnya dengan berjalan, berlari, atau bermain di taman,” kata Jarmila Tomková.
Sebuah studi tahun 2024 mengamati bahwa anak-anak yang menjaga permainan outdoor secara teratur menunjukkan kesejahteraan emosional yang lebih baik.
Dan ketahanan mental yang meningkat, sementara penggunaan layar yang tinggi berkorelasi dengan kesulitan tidur dan perhatian.
|
Baca juga: Mengatasi FOMO pada Anak di Era Digital |
Detoks Digital
Mengambil jeda singkat dari layar dapat membantu mengatur ulang kebiasaan, tetapi hanya jika dilakukan dengan alasan yang tepat. Detoks digital harus dilakukan setelah rutinitas digital yang sehat sudah terbentuk, bukan sebagai hukuman.
Berikan Tujuan yang Jelas, kita bisa membuat taruhan dengan anak-anak kita tentang siapa yang akan bertahan paling lama tanpa teknologi.
Atau buat tantangan untuk mengamati hasrat digital kita bersama. Kecuali detoks memiliki tujuan yang jelas, anak-anak akan menganggapnya sebagai pembatasan yang tidak masuk akal.
Kebiasaan digital yang sehat untuk anak-anak bukanlah tentang melarang layar, tetapi mengajarkan keseimbangan, kesadaran, dan penggunaan yang sadar.
Tujuannya adalah membantu anak-anak melihat teknologi sebagai alat yang berguna yang mendukung kesejahteraan mereka, bukan alat yang mendefinisikannya.
Tips Perlindungan: Kebiasaan pintar dimulai dengan perlindungan pintar. Dengan ESET Home Security, Anda dapat dengan mudah melindungi perangkat keluarga dan menjaga anak-anak Anda aman saat mereka menjelajahi dunia online.
Baca artikel lainnya:
- Lebih dari Sekadar Hiburan Gaming Bantu Perkembangan Anak
- Algoritma dan Perkembangan Digital Anak
- Ponsel Buat Anak Sakit Fisik Mental dan Sosial
- Manipulasi Psikologis di Balik Serangan Social Engineering Anak
- 6 Langkah Bantu Anak Mengatasi FOMO
- Waktu Screen Anak
- Ciri-ciri Anak Korban Cyberbullying
- Pengaruh Iklan Internet Terhadap Perilaku Anak
- Anak Aman Berinternet dengan Komunikasi
- 7 Risiko Internet Bagi Anak-anak
Sumber berita:
