Menghentikan Intimidasi Dunia Maya (Cyberbullying)

Digitalmania – Cyberbullying atau di Indonesia istilah ini dikenal sebagai perundungan atau intimidasi dunia maya adalah bentuk penindasan yang terjadi menggunakan teknologi, baik di situs media sosial, forum, atau situs gim di mana orang dapat melihat, berpartisipasi atau berbagai konten, yang dilakukan melalui ponsel, komputer atau tablet. Penindasan ini mencakup pengiriman, posting atau berbagi konten negatif, berbahaya, palsu atau jahat yang berkenaan dengan informasi pribadi atau rahasia yang menyebabkan rasa malu atau penghinaan terhadap seseorang.

Tempat paling umum intimidasi dunia maya terjadi

  • Media Sosial, seperti Facebook, Instagram, Snapchat, dan Twitter.

  • SMS (Short Message Service) juga dikenal sebagai Pesan Teks yang dikirim melalui perangkat.

  • Pesan Instan (melalui perangkat, layanan penyedia email, aplikasi, dan fitur olahpesan media sosial)

  • E-mail

Bentuk intimidasi dunia maya (Cyberbullying)

Cyberbullying datang dalam berbagai bentuk dan cara, tetapi menurut Digitalmania ada beberapa hal yang paling umum dilakukan, sebagai berikut:

  • Menerima SMS yang kasar atau menyakitkan dari seseorang yang Anda kenal atau bahkan seseorang yang tidak Anda kenal.

  • Menerima pesan yang mesum, buruk, mengancam, atau menyakitkan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat.

  • Orang mengirim foto dan video Anda kepada orang lain tanpa izin untuk mencoba mempermalukan atau menyakiti Anda.

  • Orang menyebarkan gosip atau kebohongan tentang Anda melalui email atau situs jejaring sosial atau pesan teks.

  • Orang yang mencoba menghentikan Anda berkomunikasi dengan orang lain atau mengecualikan Anda dari grup obrolan.

  • Orang yang mencuri kata sandi Anda atau masuk ke akun Anda dan mengubah informasi di sana.

  • Orang-orang yang membuat profil palsu berpura-pura menjadi Anda, atau memposting pesan atau pembaruan status dari akun Anda.

Kaum muda secara rutin mengakses media sosial dan sebagian besar kehidupan sosial mereka berada di online. Saat berada di dunia digital seringkali tanpa disadari mereka menciptakan rasa aman yang salah, misalnya mengobrol online terasa berbeda dari mengobrol tatap muka. Lebih mudah untuk mengatakan dan mengungkapkan hal-hal yang tidak akan dikatakan secara langsung seperti kejam, agresif atau genit, padahal ada konsekuensi offline terhadap perilaku online.

Masalah lain yang bisa timbul dari mengobrol secara online adalah karena komunikasi online memiliki banyak faktor yang bisa menyebabkan orang salah menginterpretasikan maksud seseorang, misalnya komentar yang lucu saat online bisa terlihat seperti hinaan, sedangkan jika dikatakan secara langsung dapat lebih mudah dipahami karena banyak unsur yang bisa mendukung seperti melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara dan konteks membantu memastikan maksud dan tujuan sampai dengan benar pada lawan bicara.

Di sisi lain jejaring sosial dapat meningkatkan tekanan sosial yang ada dan memperkuat rasa terisolasi, misalnya oleh orang-orang yang sengaja tidak menyukai pembaruan status anak yang lebih belia sehingga mereka tampak tidak populer, atau memusuhi secara bersama-sama dengan mengeluarkannya dari obrolan grup, membuat korban merasa terisolir. Penindasan online sering melibatkan khalayak yang besar dan ini meningkatkan tekanan. Dampaknya, korban akan merasa ini salah dirinya, membuat putus asa seperti terjebak dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghentikannya. Belum lagi rasa malu yang menghantui disertai depresi karena merasa mendapat penolakan dari teman-teman atau kelompok lain, akhirnya menjadi malas untuk berangkat sekolah karena kuatir dan takut.

Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Berikut beberapa tips berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi, upaya dapat dilakukan oleh siapa pun dalam menghadapi intimidasi dunia maya:

Tindak pencegahan

  • Jangan pernah membagikan kata sandi, foto pribadi, atau data pribadi Anda seperti alamat atau nomor telepon secara online, bahkan dengan teman-teman.

  • Pikirkan sebelum memposting. Jika Anda sedang merasa kesal, sedih, atau marah, jangan pernah untuk memposting atau merespons. Beri diri Anda waktu untuk menenangkan diri, agar tidak melakukan sesuatu yang mungkin nantinya bisa Anda sesali.

  • Jangan pernah mengungkapkan apa pun secara publik tentang apa yang Anda rasakan tidak nyaman. Ingat ketika Anda membagikan sesuatu secara daring, itu dapat dibagikan dengan siapa pun, termasuk orang tua dan guru Anda.

  • Ketika memberi komentar tentang orang lain, bayangkan bagaimana perasaan Anda jika seseorang mengatakan hal itu kepada Anda.

Jika terjadi pada Anda

Jika Anda sedang mengalami intimidasi dunia maya, ini berapa tindakan yang dapat dilakukan:

  • Beritahu orang tua Anda atau orang dewasa tepercaya lainnya. Percayalah mereka dapat membantu dan yakinlah bahwa Anda tidak sendirian!

  • Simpan semuanya, email, pesan, posting, tangkapan layar. Jangan hapus sampai memiliki salinannya. Cetak atau simpan di komputer atau ponsel.

  • Berbicaralah dengan seseorang di sekolah yaitu guru, konselor, pelatih, atau kepala sekolah.

  • Laporkan komentar yang melecehkan, profil palsu, atau foto yang tidak pantas. Situs media sosial memiliki cara melaporkan konten yang melecehkan. Semua orang berhak merasa aman di ruang-ruang publik.


Jika melihat cyberbullying terjadi

Jika melihat seseorang sedang diintimidasu secara online, inilah yang dapat dilakukan:

  • Jangan berpartisipasi. Jangan “like” atau bagikan postingan yang menindas seseorang. Meskipun Anda mungkin merasakan tekanan atau dorongan untuk bergabung di dalamnya, Anda dapat membuat pilihan sendiri untuk tidak berkontribusi pada situasi tersebut.

  • Laporkan. Walaupun konten tersebut tidak menargetkan Anda, Anda masih dapat melaporkannya ke situs, atau orang dewasa yang dipercaya.

  • Tanggapi dengan dukungan positif. Jika Anda merasa nyaman, dan jika itu aman bagi Anda, kirimkan komentar yang menunjukkan solidaritas terhadap target. Bayangkan bahwa satu komentar bagus di antara sekelompok orang jahat denagn komentar-komentar yang buruk dapat membuat perbedaan.

  • Hubungi orang yang di-bully. Kirimi mereka pesan pribadi yang memberi tahu mereka bahwa Anda tidak setuju dengan apa yang terjadi, bahwa mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu, dan bahwa mereka tidak sendirian.