Rusia kembangkan Teknologi Anti Satelit, AS Ketar-ketir

Digitalmania – Menurut pejabat Pentagon, Rusia telah berhasil menyelesaikan tes rudal anti satelit yang mampu melumpuhkan komunikasi militer dan navigasi jaringan satelit AS. Uji coba yang dilakukan pada 16 Desember lalu sebenarnya merupakan kesuksesan peluncuran ketiga dari rudal PL-19 Nudol, dan menurut sebuah laporan terbaru dari Business Insider, mengatakan bahwa Pentagon melihat bahwa AS memiliki ketergantungan pada jaringan satelit dan kurangnya senjata anti satelit yang membuat Amerika Serikat menjadi sasaran empuk bagi Rusia.

Meskipun Rusia mengklaim rudal Nudol dimaksudkan untuk membela diri terhadap serangan senjata musuh yang datang. Pentagon mengklasifikasikan mereka sebagai senjata anti satelit. Dan pejabat intelijen AS memperkirakan bahwa hanya membutuhkan beberapa kali serangan, senjata itu mampu menghancurkan operasi militer AS yang mengandalkan jaringan satelit untuk segala hal dari navigasi dan komunikasi sampai penargetan dan kepentingan intelijen.

Menurut mantan pembuat kebijakan senjata strategis Pentagon, Mark Schneider mengatakan bahwa senjata itu menjadi pembeda yang bisa menyebabkan kekalahan AS dalam konflik intensitas tinggi. “Kehilangan jaringan GPS akan menjadi masalah serius dan memupus semua efektifitas serangan konvensional rudal jarak jauh dan mematikan fungsi pressisi setiap senjata yang memrrlukan panduan satelit.

Sementara AS telah mengambil langkah-langkah untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada GPS, militer Rusia juga memiliki rencana untuk membuat sistem pengganggu rudal darat. Angkatan Udara Amerika sempat mengajukan proposal untuk laser anti satelit tahun lalu, namun usulan tersebut ditolak, sedangkan program anti satelit lainnya tampaknya telah dihentikan sejak akhir tahun delapan puluhan.

Sementara itu, di luar tes Nudol, Rusia dan Tiongkok keduanya dikabarkan tengah mengembangkan senjata orbital lain seperti laser anti satelit dan satelit kecil yang mampu secara fisik menyerang infrastruktur ruang angkasa Amerika. Seperti yang dijelaskan oleh analis pertahanan Michaela Dodge dari Heritage Foundation, kesuksesan uji coba mereka seharusnya menjadi lonceng peringatan bagi Amerika Serikat untuk memperlakukan ruang angkasa sebagai lingkungan yang harus diperebutkan, dimana tidak ada jaminan memiliki akses yang sama seperti di masa lalu. Digitalmania. (VA)