Sisa Zat Pewarna Jadi Bahan Baterai Efisien

Digitalmania – Metilena biru dikenal dalam dunia industri sebagai pewarna dan seringkali menjadi penyebab polusi yang mencemari air atau membunuh habitat beberapa mikroorganisme. Tapi sekarang, peneliti dari universitas di Buffalo telah menemukan cara agar pewarna ini dapat membantu lingkungan hidup.

Pabrik-pabrik tekstil sering menggunakan metilen biru untuk mewarnai kain menjadi biru. Kadang-kadang, sisa pewarna dapat menyebar melalui saluran air dari pabrik ke lingkungan, di mana sisa pembuangan tersebut tidak mudah dibersihkan.

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyerap biru metilena dari air, tetapi masalahnya dengan banyaknya metode tersebut tapi tidak satu pun yang berbiaya rendah. Selain mahal, metode ini juga menghasilkan produk limbah lainnya.

Dalam penelitian mereka, tim menciptakan dua baterai yang menggunakan larutan metilen biru dan air asin untuk menangkap, menyimpan, dan melepaskan elektron, tiga tindakan yang harus dapat dilakukan oleh sel daya.

Mereka menemukan bahwa baterai pertama bekerja dengan efisiensi hampir 100 persen, memadamkan hampir sama banyak energi yang dimasukkan para peneliti ke dalamnya. Efisiensi ini menurun setelah sekitar 50 siklus, namun, karena membran yang digunakan peneliti, tetapi ketika menukarnya dengan yang lain, hal ini dapat memecahkan masalah.

Para peneliti percaya bahwa air limbah metilen biru dari pabrik tekstil dapat menjadi bahan yang layak untuk baterai cair, ideal untuk menyimpan energi dari kebun angin dan panel surya. Dan mereka menawarkan peningkatan dibandingkan baterai tradisional karena mereka dapat mengisi ulang hampir seketika.

Para peneliti harus menguji kembali baterai ini sebagai pengganti yang layak, sebagai langkah selanjutnya dalam penelitian mereka. Jika dalam pengujian tahap selanjutnya berjalan lancar, ke depan mungkin kita dapat menghentikan air limbah biru metilen dari dalam air yang menjadi polusi bagi lingkungan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Digitalmania. (AN).