Trik Tiga Langkah ClickFix

Credit image: Pixabay

Dalam lanskap ancaman siber yang terus berkembang, muncul sebuah teknik social engineering baru yang sangat cerdik dan berbahaya, dikenal sebagai ClickFix.

Metode ini memanipulasi pengguna untuk secara tidak sadar menjalankan perintah berbahaya pada sistem mereka, seringkali di bawah kedok verifikasi keamanan rutin atau pesan perbaikan.

ClickFix bukan sekadar malware biasa, melainkan taktik yang memanfaatkan perilaku manusia dan kebiasaan digital untuk menembus pertahanan, menjadikannya salah satu ancaman phishing yang paling mutakhir dan “mirip bola salju” karena kemampuannya untuk menyebar dengan cepat dan meluas.

Baca juga: Manipulasi Psikologis di Balik Serangan Social Engineering Anak

Trik Tiga Langkah

Trik Tiga Langkah ClickFix
Credit image: Freepix

Pada intinya, rantai infeksi ClickFix beroperasi dengan menipu pengguna agar melakukan tindakan untuk “memperbaiki” masalah yang tidak ada. Ini seringkali diawali dengan pengguna diarahkan ke halaman web berbahaya atau yang telah disusupi, yang kemudian menampilkan pop-up penipuan.

Pop-up ini biasanya meniru halaman verifikasi bot seperti reCAPTCHA palsu, atau meminta pengguna untuk “Perbaiki Sekarang” (Fix It) atau mengklik tombol “Saya bukan robot”.

Setelah pengguna mengklik tombol tersebut, sebuah script PowerShell berbahaya secara otomatis disalin ke clipboard pengguna tanpa interaksi lebih lanjut dari pengguna.

Trik selanjutnya adalah bagaimana ClickFix membuat korban secara sukarela menjalankan kode berbahaya tersebut. Halaman penipuan akan menampilkan instruksi yang meyakinkan, seperti menekan kombinasi tombol Windows + R untuk membuka dialog Run, lalu menekan Ctrl + V untuk menempelkan konten dari clipboard (yang sudah terisi script berbahaya), dan terakhir menekan Enter untuk menjalankan perintah tersebut.

Proses tiga langkah sederhana ini, yang terasa seperti tindakan rutin, secara efektif mengeksekusi malware di mesin korban. Keberhasilan ClickFix terletak pada kemampuannya mengeksploitasi kepercayaan pengguna terhadap antarmuka yang familiar dan dorongan untuk segera menyelesaikan masalah yang seolah-olah muncul.

ClickFix pertama kali diamati pada Oktober 2023 dan mengalami adopsi global yang signifikan pada akhir 2024, menargetkan berbagai industri termasuk layanan kesehatan, perbankan, telekomunikasi, dan pemasaran.

Metode ini secara cerdik menghindari solusi keamanan otomatis yang mengandalkan deteksi malware yang dieksekusi sendiri, karena ClickFix bergantung pada interaksi pengguna.

Payload yang dikirimkan melalui ClickFix bervariasi, mulai dari infostealers (pencuri informasi) seperti Lumma Stealer dan Vidar Stealer, hingga Remote Access Trojans (RATs) seperti NetSupport Manager, bahkan Cobalt Strike loaders yang sering mendahului penyebaran ransomware dan pencurian data.

Baca juga: Teknik Manipulasi Social Engineering

Tips Pencegahan Terhadap ClickFix:

Trik Tiga Langkah ClickFix
Credit image: Pixabay
  • Berhati-hatilah terhadap Pop-up dan Permintaan Mendadak: Selalu curigai pop-up yang muncul secara tidak terduga, terutama yang meminta Anda untuk “memperbaiki” sesuatu atau melakukan verifikasi bot di luar konteks normal.
  • Verifikasi Sumber: Jika ada pop-up yang meminta tindakan tertentu, tutup halaman tersebut dan kunjungi situs web resminya secara langsung untuk memverifikasi keaslian pesan.
  • Hindari Menjalankan Perintah Asing: Jangan pernah menyalin dan menempel atau menjalankan perintah yang Anda tidak pahami sepenuhnya, terutama yang diminta oleh pop-up atau situs web yang mencurigakan.
  • Perbarui Perangkat Lunak Keamanan: Pastikan antivirus dan perangkat lunak keamanan Anda selalu terbarui untuk membantu mendeteksi malware yang mungkin berhasil diunduh.
  • Edukasi Diri: Pahami taktik social engineering terbaru. Kesadaran adalah pertahanan pertama dan terbaik Anda.
  • Gunakan Manajer Kata Sandi: Ini membantu mengurangi risiko kredensial Anda dicuri karena Anda tidak perlu mengetik kata sandi secara manual di situs yang mungkin merupakan penipuan.

ClickFix adalah pengingat bahwa penyerang siber terus berinovasi, menemukan cara baru untuk melewati langkah-langkah keamanan tradisional. Oleh karena itu, kewaspadaan pengguna, dikombinasikan dengan pertahanan teknis yang kuat, menjadi sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman phising yang semakin canggih ini.

 

 

Baca artikel lainnya: 

 

 

Sumber berita:

 

Prosperita IT News