AS Ciptakan Algoritma Prediksi Kematian

Digitalmania – Bagi dunia medis sangat penting mengetahui segala gejala semenjak dini agar bisa mengambil tindakan cepat untuk pencegahan. Untuk mempermudah dan meringankan tugas para tenaga medis, Amerika Serikat mengembangkan sebuah algoritma yang mampu memprediksi kematian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pasien secara kontinyu dan rinci.

Food and Drug Administration (FDA) A.S telah menyetujui penggunaan algoritma yang memantau bagian vital pasien untuk membantu memprediksi kematian mendadak akibat serangan jantung atau kegagalan pernafasan. Algoritma tersebut, bernama Wave Clinical Platform, dikembangkan oleh perusahaan teknologi medis ExcelMedical.

Platform dapat merasakan perubahan halus dan vital yang kemudian mengirimkan peringatan hingga enam jam sebelum kejadian mematikan dapat terjadi. Algoritma memonitor pasien secara terus menerus, sebuah prestasi yang sejujurnya tidak mungkin dilakukan profesional medis manusia secara realistis.

Sumber daya di industri kesehatan terbentang tipis, terutama di tempat kepegawaian diperhatikan. Berbicara dengan Tren Digital, Chief Strategy Officer ExcelMedical Mary Baum berkata, “Kami tidak memiliki cukup dokter atau perawat, dan kami memiliki populasi yang menua yang lebih mudah sakit dan membutuhkan lebih banyak sumber daya dan layanan.”

Sistem juga dapat memantau tanda-tanda vital dalam hubungan satu sama lain. Misalnya, sedikit lonjakan tekanan darah mungkin tidak menunjukkan adanya sesuatu yang serius dengan sendirinya, namun bila ditambah dengan penurunan saturasi oksigen atau penurunan tingkat pernapasan pasien, hal itu bisa menandakan kondisi mereka memburuk atau bahwa kejadian yang berpotensi serius sudah dekat.

Kecerdasan Buatan

Bahkan pada tahap awal, kecerdasan buatan terbukti bermanfaat di banyak area kedokteran. Perkembangannya yang berkelanjutan juga akan membantu mempercepat penelitian medis dengan membantu peneliti melakukan tugas yang sulit dengan lebih cepat. Dalam beberapa kasus, AI telah membuktikan dirinya mampu secara akurat dan cepat mendiagnosis penyakit. Bahkan lebih, setelah didiagnosis, algoritma dapat membantu dokter dengan merekomendasikan pilihan pengobatan.

Salah satu kontribusi utama AI terhadap perawatan kesehatan tidak diragukan lagi memberi para profesional medis kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya mereka yang lebih baik dengan lebih baik. Jika komputer dapat memindai gambar karena kelainan dan algoritma dapat membantu menjaga agar staf tetap mengikuti perkembangan masalah, dokter dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien mereka. Digitalmania. (AN).