Baterai Berbahan Air Lebih Aman dari Lithium

Digitalmania – Masalah keamanan baterai pada ponsel menjadi isu yang menarik selama beberapa tahun terakhir, kasus ponsel meledak dan terbakar sudah berkali-kali kita dengar, hal ini berhubungan dengan baterai lithium-ion, sebagian karena sifat elektrolit yang mengisi dan melepaskan energi saat antar-jemput ion antara elektroda.

Baterai semacam ini biasanya terbuat dari bahan kimia mudah terbakar untuk mengumpulkan cukup tenaga. Namun, ini mungkin tidak akan menjadi masalah lebih lama lagi. Para ilmuwan telah membuat elektrolit berbasis air yang sangat aman dan mengatur voltase yang cukup (4V) untuk menghidupi ponsel,.

Kuncinya adalah konsentrasi garam yang tinggi yang menghasilkan lapisan pelindung yang sama pada elektroda (interphase elektrolit padat), cara ini sangat berbeda dengan metode konvensional yang biasa digunakan, mempertahankan elektroda dan membiarkan baterai menahan lebih banyak energi.

Ada satu masalah utama saat ini: baterai dengan elektrolit berair ini tidak bertahan lama. Mereka bertahan selama 70 siklus dibanding banyak baterai lithium-ion konvensional yang mampu bertahan selama beberapa ratus siklus atau lebih. Namun, fakta bahwa peneliti telah mengatasi masalah keamanan dan voltase bisa dikategorikan sebagai penemuan yang luar biasa. Meskipun ini tidak menjamin bahwa perangkat kita akan benar-benar kebal terhadap masalah baterai. Digitalmania. (VA)