Centauro Robot Penanggulang Bencana Nuklir

Digitalmania – Bencana nuklir adalah yang paling ditakuti oleh manusia, dampak radioaktif yang dapat menyebabkan kerusakan menyeluruh pada tubuh bahkan segala sesuatu ini membuat semua orang bergidik ngeri. Sehingga menanggapi bencana nuklir menjadi pekerjaan sangat berbahaya bagi manusia, karena tubuh kita tidak bisa menangani radiasi, lalu bagaimana mengatasinya?

Para peneliti di Inggris sedang mengembangkan robot seperti centaur yang dirancang untuk bekerja di lingkungan yang terlalu berbahaya bagi manusia dan suatu hari nanti bisa memainkan peran utama dalam upaya tanggap bencana termasuk bencana nuklir.

Robot yang dimaksud bernama Centauro. Bot dengan tingginya hanya sekitar 1,5 meter dan beratnya sekitar 92 kilogram. Tubuhnya terbuat dari aluminium dan logam ringan lainnya, sedangkan kulitnya adalah plastik cetak 3D.

Centauro memiliki kemiripan yang mencolok dengan centaur karena itu diberi nama Centauro. Centaur adalah makhluk mitologis dengan tubuh bagian atas manusia dan sebagian tubuh lainnya adalah kuda. Desainnya bagian kakinya merupakan quadrupedal ini membuat robot lebih stabil di kakinya daripada jika itu bipedal.

Masing-masing dari keempat kaki Centauro memiliki roda tempat kaki atau kuku berada. Dalam tes yang dirancang untuk meniru skenario dunia nyata, bot berhasil memanjat tangga, menavigasi puing, dan melangkahi celah. Masing-masing dari kedua lengannya memiliki tangan multi-jari dengan ketangkasan yang cukup untuk membuka kunci pintu dan mengoperasikan alat-alat listrik, di antara tugas-tugas lainnya.

Centauro sebagian otonom, jika diinstruksikan untuk pindah ke tempat tertentu misalnya, ia dapat mengetahui cara melakukannya. Namun, sebagian besar tindakannya ditentukan oleh pengontrol manusia yang memakai layar yang dipasang di kepala yang memungkinkan mereka untuk melihat semua yang dilihat robot seperti centaur.

Centauro saat ini masih terus disempurnakan untuk menavigasi pengaturan radioaktif. Tetapi di masa depan, bot dan lainnya seperti itu bisa menjadi sumber daya berharga bagi kemanusiaan jika terjadi bencana nuklir lain seperti Fukushima atau Chernobyl. Digitalmania. (AN)