Tahun Ajaran Baru Orangtua Bekali Anak dengan Ransel Antipeluru

Digitalmania – Maraknya kasus penembakan di sekolah yang mengakibatkan banyak siswa menjadi korban, mulai dari luka-luka sampai meninggal dunia. Kejadian naas tersebut jadi pembeljaran bagi orangtua di Amerika Serikat.

Belanja perangkat sekolah bagi orangtua di AS tidak lagi menjadi hal yang sederhana, keamanan anak menjadi pertimbangan utama mereka, bagaimana caranya agar anak dapat terhindar menjadi korban penembakan di sekolah.

Laporan dari stasiun berita lokal melaporkan bahwa sejumlah besar orangtua membeli ransel anti peluru untuk anak-anak mereka untuk mengantisipasi memasuki tahun ajaran baru 2019. Sinyal begitu besarnya kekhawatiran orangtua menjaga anak mereka agar tetap aman dari kekerasan senjata di sekolah-sekolah Amerika.

Masalahnya, meskipun labelnya mengatakan ransel antipeluru namun tidak cukup sebagai “anti peluru” sebagaimana namanya menyiratkan. Ketika Departemen North Carolina Sheriff baru-baru ini menguji ransel seharga $174 atau hampir 2,5 juta rupiah untuk menahan tembakan, ternyata ransel tersebut mampu menghentikan peluru dari beberapa senjata seperti yang diiklankan, tetapi senapan serbu atau otomatis dapat menembusnya.

Begitu juga ransel antipeluru lain di pasaran sama tidak efektifnya melawan tembakan senapan. Mengingat bahwa penembak massa lebih memilih senapan serbu seperti AR-15, siswa dengan ransel antipeluru kemungkinan besar akan berakhir sama dengan yang lain.

Sementara itu, saat ornagtua berupaya melindungi anak dengan membeli ransel antipeluru, pihak sekolah melakukan tindakan preventif dengan menginstal sistem surveilans yang menggunakan pengenalan wajah dan teknologi lainnya untuk mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini kekerasan. Lainnya menggunakan kecerdasan buatan untuk monitor email siswa dan akun media sosial mencari petunjuk serupa.

Beberapa sekolah bahkan mengirim guru untuk kursus pelatihan tiga hari di mana mereka belajar bagaimana menggunakan senjata mereka sendiri untuk menanggapi kekerasan di sekolah dan hukum membuatnya menjadi legal bagi mereka untuk memiliki senjata di kelas.

Dari semua upaya yang dilakukan, pembelian ransel antipeluru masih terlalu dini untuk menilai apakah inisiatif tersebut akan memberi efek signifikan dalam menjaga siswa lebih aman di masa depan. Meski demikian, kita patut acungi jempol pada para orangtua yang berusaha semaksimal mungkin melindungi anak-anak mereka. Digitalmania. (AN).