Taman Bergantung Babylonia di Kota Paris

Digitalmania – Masih ingat taman bergantung Babylonia yang termasyur dengan keindahannya, mungkin ini yang menjadi inspirasi bagi studio desain Stefano Boeri Architetti yang merancang Forêt Blanche (“White Forest”) atau Hutan Putih di Paris Perancis.

Menara tinggi baru yang sedang dibangun tersebut berbeda dengan bangunan lain. Bangunan tersebut dibuat seluruhnya tanpa kayu dan dihiasi dengan sejumlah besar tanaman di sekelilingnya. Forêt Blanche berada di pinggiran kota kota Villiers-sur-Marne di Paris dengan tinggi mencapai 54 meter dan ditutupi oleh hampir 2000 pohon, semak dan tanaman.

Lantai bawah Forêt Blanche akan berisi kantor dan layanan ritel, sementara lantai yang lebih tinggi akan berisi apartemen mewah. Keempat sisi menara akan memiliki balkon dan teras, dengan sisi Timur dan Barat menampilkan sejumlah jendela yang menjadi jalan masuk sinar matahari sepanjang hari, memberikan penerangan dan ventilasi alami ke apartemen dan sebuah panorama yang luar biasa di bentang alam pusat Paris.

Bukan Sekedar Dekorasi

Memasukkan ribuan spesies tanaman ke dalam rancangan Hutan Putih bukan sekadar pilihan gaya. Stefano Boeri Architetti menjelaskan bahwa mereka ingin penggunaan pohon dan semak untuk memperbaiki estetika struktur bangunan perusahaan. Selain itu juga mereka ingin berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim dan mempromosikan keanekaragaman hayati di wilayah perkotaan.

Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya. Mereka juga memberi keteduhan dan bisa mendinginkan trotoar di bawahnya, sehingga mengurangi suhu keseluruhan di kota yang seringkali kekurangan pohon. Seperti sebuah penelitian awal bulan ini di Los Angeles, trotoar yang didinginkan oleh kehadiran pohon lebih menguntungkan dibanding menggunakan penambahan trotoar reflektif.

Sementara pembangunan di Forêt Blanche sedang berlangsung, Stefano Boeri Architetti mengatakan bahwa belum ada jadwal yang ditetapkan untuk penyelesaiannya. Artinya kita harus menunggu dan melihat bagaimana proyek berjalan, dan jika penggunaan tanaman benar-benar membantu perjuangan melawan perubahan iklim. Jika sukses, mungkin perusahaan lain akan mengikuti jejak mereka. Digitalmania. (AN).