Tips Mengajari Anak Membuat Password

Seringkali tanpa sadar kita meremehkan kata sandi, menanggapnya sepele sehingga sering mengesampingkannya sebagai bagian dari keamanan privasi. Seakan-akan apa pun kata sandi yang dibuat tidak akan pernah bisa dipecahkan, sementara fakta di lapangan mengatakan hal yang berbeda, jutaan kata sandi setiap tahun bocor di dunia maya.

Pengguna seolah tidak pernah jera dan bosan melakukan kesalahan yang sama, coba ingat seberapa sering kita membuat kata sandi dengan begitu sederhan dan mudah, siapa yang sampai saat ini masih membuat 1234, password atau qwerty sebagai kata sandi? Karena sampai detik ini masih ada di luar sana orang yang melakukannya.

Anak-anak zaman sekarang sering menggunakan kode yang serupa, mengutamakan kenyamanan daripada keamanan. Dan mengingat bahwa mereka memerlukan nama pengguna dan kata sandi untuk setiap layanan online yang mereka ikuti, kata sandi sering kali akhirnya digunakan kembali.

Memiliki kata sandi yang mudah dibobol dapat menimbulkan berbagai masalah. Kita sering mendorong anak-anak untuk menghemat uang dengan menabung, tapi apa yang terjadi jika orang lain mendapatkan akses ke aplikasi perbankan mereka? Bagaimana jika seseorang meretas akun media sosialnya dan memulai menyebar hate speech? Ada banyak aplikasi yang menuntut akses ke penyimpanan gambar dan lokasi perangkat. Ini dapat menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak.

Orang tua, sebagai penasihat paling tepercaya bagi anak-anak mereka, harus ada untuk membantu mereka membuat kode rahasia pertama yang kuat. Orang tua harus menjelaskan praktik terbaik dan menyoroti pentingnya praktik tersebut. Di bawah ini adalah contekan singkat untuk membuat kata sandi yang baik.

Kata sandi yang kuat:

    1. Unik. Setiap akun harus memiliki kata sandinya sendiri.
    2. Panjang. Minimum yang disarankan adalah delapan karakter, tetapi semakin panjang kata sandinya, semakin baik. Peretas di masa ini dapat menebak empat karakter atau angka acak dalam beberapa detik. Untuk meningkatkan kekuatan kode rahasia, lebih banyak karakter dari berbagai kelompok perlu ditambahkan.
    3. Bisa sulit diingat sehingga bisa diganti dengan passphrase, kalimat pendek atau ucapan yang mudah diingat. Passphrase seringkali lebih panjang daripada sandi dasar yang menggabungkan hanya sejumlah karakter dan angka yang berbeda, dan oleh karena itu lebih kuat dalam melindungi akun.
    4. Menukar beberapa huruf dengan karakter khusus (@, #, $ …) atau angka agar lebih sulit ditebak.
    5. Menghindari kata-kata yang umum digunakan seperti “sandi”, “rahasia” serta nama anak, orang tua, saudara atau hewan peliharaan, yang sering ditemukan melalui media sosial.
    6. Menghindari karakter berulang dan berurutan, seperti “1111”, “1234” atau “abab”.
    7. Rahasia. Ini adalah poin penting tetapi berguna terutama untuk anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Anak-anak kecil mungkin lupa sandi dan yang lebih penting, mereka masih membutuhkan panduan saat berselancar online. Untuk mencapai tujuan tersebut, buat akun bersama orangtua anak atau gunakan aplikasi ESET parental control juga sangat berguna.

Pengembangan lebih lanjut

Seiring bertambahnya usia anak, orang tua harus mendorong mereka untuk menggunakan langkah-langkah keamanan tambahan untuk melindungi kode keamanan mereka. Sebuah password manager dapat dengan aman menyimpan sejumlah besar kode rumit dan dapat menggunakan otentikasi dua faktor, yang memverifikasi apakah orang yang memasukkan kata sandi benar-benar pemiliknya yang sah.