Digitalmania – Aplikasi Yik Yak pertama kali diluncurkan pada tahun 2014. Yaitu sebuah startup yang menyediakan layanan messenger anonymous. Aplikasi ini sempat memperoleh sambutan hangat di kalangan penggunanya di Amerika Serikat. Terutama di kalangan remaja usia kuliah. Aplikasi Yik Yak mereka gunakan sebagai sarana untuk bergosip.
Popularitasnya yang meningkat, membuat para investor pun pernah menilai startup ini mencapai 400 juta USD. Sayangnya, popularitas Yik Yak ternyata tidak bertahan lama. Selang tiga tahun setelah peluncurannya, Yik Yak mengungkapkan kalau mereka kini telah secara resmi menutup layanannya.
Mereka pun harus rela menjual segala hak intelektualnya dengan banderol yang minim, yakni 1 juta USD. Angka itu pun sangat kontras dengan valuasi mencapai 400 juta USD yang pernah disandangnya. Co-founder Yik Yak Brooks Buffington Tyler Droll mengatakan kalau saat ini sudah waktunya bagi Yik Yak untuk menutup layanan.
Apalagi dalam perjalanannya, Yik Yak tidak mampu bersaing dengan aplikasi messenger lain. Ditambah, layanan messenger anonymous memang tidak pernah memiliki usia yang panjang. Sebut saja startup seperti Secret dan Formspring yang harus tutup pada tahun 2015. Layanan semacam ini memang selalu ada. Hanya saja, fungsinya kerap disalah gunakan. Bahkan, beberapa sekolah di Amerika pun melakukan pelarangan penggunaan aplikasi Yik Yak. Terutama, karena aplikasi ini kerap dipakai sebagai sarana bullying.
Perkembangan sebuah startup memang berlangsung sangat cepat. Tidak menutup kemungkinan kalau startup yang kini memiliki nama besar, tiba-tiba menghilang namanya dalam dua atau tiga tahun mendatang. Digitalmania. (FS)