Serangan Hacker hanya Akal-Akalan Yahoo dan Badan Intelejen AS

Digitalmania – Pelanggaran data Yahoo yang mengakibatkan jutaan akun dicuri tidak selesai sampai di sana, ada sebuah kabar mengejutkan lagi tentang Yahoo yang mungkin membuat Anda naik pitam jika mengetahuinya.

Yahoo diketahui memberikan data pribadi Anda ke badan intelejen Amerika Serikat setiap saat diperlukan, Yahoo kabarnya membuat sebuah software yang diprogram untuk diam-diam memindai semua email pengguna untuk mencari informasi tertentu yang diberikan oleh pejabat intelijen AS, menurut laporan Reuter.

Software dibuat pada tahun 2015 setelah Yahoo memenuhi perintah pengadilan rahasia untuk memindai ratusan juta akun Mail Yahoo atas perintah NSA atau FBI. Menurut beberapa ahli, ini adalah pertama kali perusahaan internet Amerika memenuhi permintaan spionase yang tentu saja merugikan konsumen.

Awalnya Yahoo sempat menolak permintaan dari pemerintah AS seperti yang tercatat dalam sebuah laporan pengadilan pada tahun 2014. Saat itu Yahoo berani melawan keinginan NSA, dengan menolak bergabung dalam PRISM, yaitu sebuah program pengawasan untuk mengawasi teroris, sampai akhirnya pemerintah mengancam Yahoo dengan denda sebesar 250 ribu dolar setiap hari.

Tahun 2015 badan intelejen AS kembali melakukan pendekatan dengan membawa perintah pengadilan sehingga memaksa Chief Executive Marissa Mayer and Yahoo General Counsel Ron Bell untuk mematuhi. Dan dibuatlah software untuk memindai email pengguna Yahoo, namun pembuatan ini sangat dirahasiakan, sampai tim keamanan Yahoo tidak menyadari sama sekali tentang hal ini.

Oleh karena itu, pada saat tim keamanan Yahoo menemukan program itu pada bulan Mei 2015, mereka awalnya mengira semua adalah ulah hacker. Ketika Kepala Keamanan Informasi Yahoo Alex Stamos mengetahui Mayer menyetujui program pengawasan tersebut. Alex langsung mengundurkan diri dari perusahaan dan mengatakan bahwa ia tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang bisa merugikan keamanan pengguna.

Kabar ini muncul hanya beberapa minggu setelah Yahoo mengumumkan bahwa perusahaan mereka menjadi korban serangan cyber “yang disponsori negara” yang membocorkan informasi lebih dari 500 juta akun pengguna, dan dengan adanya informasi ini, sepertinya semua hanya akal-akalan Yahoo dan badan intelejen AS untuk menutupi pencurian data pengguna Yahoo. Digitalmania. (ANH)